:: Beda CDI Limiter dan Unlimiter ::

Beda CDI limiter dan unlimiter. Untuk yang unlimiter maksudnya kerja CDI itu mampu melayani putaran mesin sampai rpm berapa pun. Tergantung kuatnya mesin berkitir. Sedang yang limiter ada batasnya. Cuma bisa sampai rpm tertentu. Di dalam rangkaian elektronik dioda terdapat dioda zener yang fungsinya untuk membatasi gasingan mesin. Kalau rpm pengin bertambah, dioda zener harus pakai yang besar. Namun CDI susah dibedah untuk mengganti komponen elektroniknya.
Rata-rata motor produksi sekarang, CDI-nya unlimiter.
Seperti Shogun dan Yamaha F1Z-R.
Sedang penganut limiter seperti Honda Sonic, NSR, Yamaha TZM, Tornado, dll.


Fungsi CDI & Pulser

CDI (Capacitor Discharge Ignition) berfungsi mengatur pengapian secara elektronik. Ketika putaran rendah, waktu pengapian dekat TMA (Titik Mati Atas). Begitu rpm tinggi, waktu pengapian dimajukan atau lebih awal. Tentu mengandalkan rangkaian dari kapasitor, dioda dan SCR (Silicon Controlled Switch).

Nah, buat sensor waktu, pengapian CDI mengandalkan pulser (pick-up coil). Pulser ini memberi sinyal berdasarkan putaran magnet. Sinyal itu dikirim ke CDI, yang kemudian memerintahkan busi menembak. Dengan demikian, tidak ada proses sentuhan mekanik. Sehingga tidak perlu penyetelan ulang.

Dalam CDI, sinyal pulser diterima dioda penyearah arus, lalu dicekal resistor dan diterima beberapa kapasitor, sebelum dilepas ke koil yang kemudian 'menyetrum' busi.


Beda CDI 2 tak & 4 tak

Motor 2-tak hanya butuh sekali putaran kruk-as untuk mendapatkan satu kali pembakaran (tenaga/usaha). Sedang 4-tak butuh 2 putaran poros engkol. Pernah dilakukan percobaan. Magnet dan CDI 2-tak dipasang di 4-tak. Untuk gasingan bawah, tenaga lumayan gede. Begitu digas tinggi, grafik pengapian turun. Artinya tenaga di gasingan atas malah melorot. Artinya magnet dan CDI 2-tak tidak bisa memenuhi permintaan mesin siklus 4-tak.

Perbedaan itu pun terlihat dari komponen kelistrikan. Pada CDI 4-tak ada komponen IC pengatur waktu pengapian. Unit itulah yang bertugas membagi dan membuang arus berdasarkan perintah pulser.

Nah demikian info nya broo moga-moga bisa bermanfaat bagi kita semua

=SALAM BIKERS=

:: Putaran Bawah Mrebet ::

Gejala mbrebet di putaran mesin (rpm) bawah banyak dirasakan penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan di moncong knalpot. Hasil penyelidikan menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc.
"solusi nya yaitu penggantian pilot jet dengan ukuran 15 sampai 17,5.
Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu step. Yaitu dari 110 menjadi 115.
Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150 dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru tercekik. "Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni 26 (Yamaha RX-King), Keihin 26 (Honda NSR 150R) atau Keihin 28 (Honda NSR 150SP),
Apabila anda memilih karbu NSR SP gunakan pilot jet 38 dan main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5 dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti Premium muncul gejala ngelitik.

CDI LIMITER
Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI Satria F150. Pada 11.000 rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm (unlimiter). Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor.
Paling murah buatan Cibinong (CDI BRT) dibanderol Rp 550 ribu. Atau otak pengapian Thailand seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran Jepang merek Shindengan juga tersedia. Harga bervariasi mulai Rp. 1,1 juta sampai Rp. 1,7 juta.
Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. "CDI konsumen saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya. Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka," hehehe
Otospeed on Facebook