1 Kompresi dinaikan lewat pemapasan kepala silinder 0,7mm
2 kem /noken as dikorek 1mm
3 karbu sebagai pemasok gas bakar harus disesuaikan,
seting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya karakter masing-masing beda. Kuncinya rasakan dampak pada mesin.
4 Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, berarti main-jet memang kurang. Coba naikan 5 angka dulu,Setelah itu, coba tarik gas.
Jika pada gas tinggi tampak kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya kenaikan itu sudah cukup tinggi,”
Sebaliknya, jika saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, kenaikan main-jet yang dilakukan terlalu besar dan harus diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga berdampak bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, berarti setelan kegedean .
Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor susah hidup setelah dilakukan korekan. “Atau setelah hidup, tapi pada putaran bawah tampak seperti ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.
Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak kenaikan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu.
Nb:biasanya setelan pilot-jet maupun main–jet antara 5 sampai 7,5 angka. Tentu saja, tergantung karakter korekan dan jenis karburator.
Semoga bermanfaat untuk para bikers se tanah air.
=SALAM BIKERS=
Oto.speed Shop
YM : oto.speed
email : oto.speed@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Otospeed on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar