Ada dua selera terkait fungsi di kalangan bikers. Golongan pertama, mereka yang doyan memakai boks belakang atau saddle bag di motor. Untuk pemakai boks, biasanya dipakai peturing atau daily rider motor baru berbasis motor laki juga skubek. Sedang saddle bag diminati penyuka choppers atau motor berbasis cruiser.
Golongan kedua memilih gaya minimalis dan clean di motor. Mereka menganggap, tampilan motor tidak boleh ’diganggu’ boks tambahan.
Kalau dilihat fungsinya, ada plus minus antara yang suka boks atau saddle bag dan yang tidak. Hadi Tamzil anggota klub BroBikers Jakarta bilang. ”Memakai boks praktis. Handling motor tidak terganggu seperti jika kita pakai tas punggung,” kata anggota klub penyuka boks belakang produk GIVI. Maklum, tempat tongkrongan mereka di AutoMall showroom GIVI itu.
Kelemahan boks belakang di antaranya cukup menyulitkan pengendara yang ingin menaikinya. Hari Wibowo bilang ada trik yang mudah untuk menaiki motor berboks. ”Untuk pengendara simpel. Karena jarak antara kaki waktu ngangkang dan boks masih jauh,” jelas dedengkot Honda Tiger Mailing List (HTML) yang anggotanya sering menggunakan boks belakang ini.
Lumayan repot kalau boncenger yang mau naik. Bowo juga kasih tips ringan. ”Kaki kiri boncenger di posisi footstep kiri. Lalu kaki kanan tinggal dikangkangin. Sementara pengendara sudah dalam posisi siap dan seimbang menahan bobot boncenger,” paparnya.
Perlu diwaspadai juga beban yang ada di boks. Jika kurang adaptasi, beban mempengaruhi handling. Khusus saat turing jauh, terpaan angin dari kendaraan besar seperti bus atau truk bisa membuat motor oleng.
Saddle bag juga begitu. Biasanya peturing menaruh kunci, baju dan lainnya di kiri-kanan. Jika beratnya nggak sama, motor bisa oleng ketika manuver mendadak. So..hati-hati, Bro!
(sbr : Otomotif)
Golongan kedua memilih gaya minimalis dan clean di motor. Mereka menganggap, tampilan motor tidak boleh ’diganggu’ boks tambahan.
Kalau dilihat fungsinya, ada plus minus antara yang suka boks atau saddle bag dan yang tidak. Hadi Tamzil anggota klub BroBikers Jakarta bilang. ”Memakai boks praktis. Handling motor tidak terganggu seperti jika kita pakai tas punggung,” kata anggota klub penyuka boks belakang produk GIVI. Maklum, tempat tongkrongan mereka di AutoMall showroom GIVI itu.
Kelemahan boks belakang di antaranya cukup menyulitkan pengendara yang ingin menaikinya. Hari Wibowo bilang ada trik yang mudah untuk menaiki motor berboks. ”Untuk pengendara simpel. Karena jarak antara kaki waktu ngangkang dan boks masih jauh,” jelas dedengkot Honda Tiger Mailing List (HTML) yang anggotanya sering menggunakan boks belakang ini.
Lumayan repot kalau boncenger yang mau naik. Bowo juga kasih tips ringan. ”Kaki kiri boncenger di posisi footstep kiri. Lalu kaki kanan tinggal dikangkangin. Sementara pengendara sudah dalam posisi siap dan seimbang menahan bobot boncenger,” paparnya.
Perlu diwaspadai juga beban yang ada di boks. Jika kurang adaptasi, beban mempengaruhi handling. Khusus saat turing jauh, terpaan angin dari kendaraan besar seperti bus atau truk bisa membuat motor oleng.
Saddle bag juga begitu. Biasanya peturing menaruh kunci, baju dan lainnya di kiri-kanan. Jika beratnya nggak sama, motor bisa oleng ketika manuver mendadak. So..hati-hati, Bro!
(sbr : Otomotif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar